Konsep Pembelajaran Mikro

| Jumat, 15 Februari 2013

Pengertian Micro Teaching
Pengajaran mikro(micro-teaching) merupakan suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang. Hal tersebut diungkap oleh Cooper dan Allen, 1971.
Bentuk pengajaran yang sederhana, dimana calon guru atau dosen berada dalam suatu lingkungan kelas yang terbatas dan terkontrol. Hanya mengajarkan satu konsep dengan menggunakan satu atau dua keterampilan dasar mengajar. Konsep pengajaran mikro (micro-teaching) dilandasi oleh pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
  1. Pengajaran yang nyata (dilaksanakan dalam bentuk yang sebenarnya) tetapi berkonsep mini.
  2. Latihan terpusat pada keterampilan dasar mengajar, mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang tingkat belajar siswa sebagai umpan balik terhadap kemampuan calon guru/dosen.
  3. Pengajaran dilaksanakan bagi para siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda dan berdasarkan pada kemampuan intelektual kelompok usia tertentu.
  4. Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan dalam laboratorium micro – teaching.
  5. Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan calon guru/dosen mempelajari keterampilan mengajar.
  6. Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam pengajaran,
  7. Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam jangka waktu tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa micro-teaching atau pengajaran mikro adalah, salah satu model pelatihan praktik mengajar dalam lingkup terbatas (mikro) untuk mengembangkan keterampilan dasar mengajar (base teaching skill)yang dilaksanakan secara terisolasi dan dalam situasi yang disederhanakan atau dikecilkan.
Pertimbangan yang  mendasari penggunaan program  pengajaran mikro  (micro teaching) adalah :
  1. Untuk  mengatasi kekurangan waktu  yang  diperlukan dalam  latihan mengajar secara tradisional.
  2. Keterampilan mengajar  yang  kompleks  dapat  diperinci menjadi keterampilan –  keterampilan mengajar  yang  khusus  dan dapat Dilatih secara berurutan.
  3. Pengajaran mikro dimaksudkan untuk  memperluas  kesempatan  latihan mengajar  mengingat  banyaknya  calon guru/dosen yang Membutuhkannya.
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan real teaching, tetapi dalam skala mikro. Karakteristik yang khas dalam pengajaran mikro(micro-teaching) adalah komponen – komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran sesungguhnya(real teaching) lingkup mpembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi dimicro-teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil belajar dan satu materi pokok bahasan tertentu. Demikian pula alokasi waktunya juga terbatas antara 10-15 menit, jumlah siswa juga dikecilkan hingga berkisar 10-15 siswa, serta keterampilan dasar yang dilatihkan juga terbatas (terisolasi).
Dengan demikian, ciri khas micro-teaching adalah : “real-teaching yang di-mikro-kan meliputi jumlah siswa, alokasi waktu, fokus keterampilan, kompetensi dasar, hasil belajar dan materi pokok pembelajaran yang terbatas”.
Pelaksanaan pengajaran mikro (micro-teaching) pada prinsipnya merupakan realisasi pola-pola pengajaran yang sesungguhnya (real teaching) yang didesain dalam bentuk mikro. Berikut ini disajikan daftar komponen mengajar yang dimikrokan dibandingkan dengan pengajaran yang normal (real teaching) 

No
Komponen
Real
Micro
1
2
3
4
5
6
Siswa
Kompetensi dasar
Indikator hasil belajar
Materi
Waktu
Keterampilan mengajar
30-40
2-4
1-9
Luas
30-50 menit
terintegrasi
10-15
1
1-3
Terbatas
10-15  menit
terisolasi

Penyederhanaan  komponen pengajaran sebagai karakteristik  pengajaran mikro (micro-teaching)  didasarkan pada  asumsi-asumsi sebagai  berikut ini :
  1. Seluruh  komponen keterampilan dasar  mengajar  akan dapat dikuasai secara  mudah apabila  terlebih dahulu  menguasai komponen keterampilan dasar  mengajar  tersebut  secara  terpisah (terisolasi) satu demi satu,
  2. Penyederhanaan  situasi dan kondisi latihan,  memungkinkan perhatian praktikan terarah pada keterampilan yang dilatihkan,
  3. Penyederhanaan  situasi dan kondisi  dengan bantuan vtr  memudahkan observasi dan bermanfaat  untuk umpan balik (feed back).
 Tujuan Umum dan Manfaat Micro Teaching                                  
            Tujuan  umum  pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive, supportive, dan  bersahabat. Sehingga mendukung kesiapan mental, keterampilan dan kemampuan performance yang  ter-integrasi      untuk   beka praktik mengajar Sesungguhnya di sekolah/institusi pendidikan.

Adapun tujuan  khusus  pengajaran mikro (micro-teaching) antara  lain Sebagai berikut :
Pengajaran mikro (micro teaching) dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan model praktik pengajaran tradisional. Melalui pengajaran mikro (micro  teaching),  keterampilan mengajar  yang  potensial dapat diorganisasikan dalam  satu  penampilan yang  utuh.  Seseorang yang pratik akan lebih siap dan terampil untuk mengantisipasi perilaku mengajar yang sebenarnya di kelas.

Tugas Makul MicroTeaching, Senin 18 Feb 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲