Hai, namaku Didik, baru saja lulus dari UPI
jurusan PGSD tahun ini. Waktu berlalu sangat cepat ya, rasanya baru kemarin
masuk ke kampus, mengikuti ospek kampus, tak terasa sekarang sudah lulus dan
tinggal menunggu wisuda. Empat tahun yang lebih kuat di memori, masa studi yang
paling lama di atara semua jenjang pendidikan. Ingat sekali ketika baru lulus
dari Madrasah Aliyah dan harus pergi merantau lagi ke tempat yang lebih jauh,
ke Bandung memang sangat berat, harus memulai lagi dari awal, harus beradaptasi
lagi dengan teman dan lingkungan yang baru. Aku yang sangat polos dan bertindak
lebih kedesa-desaan harus bergaul dengan lingkungan metropolitan ini. Penampilan
yang berbeda jauh dari semua teman-teman baruku.
Empat tahun berlalu, memori-memori kenangan
hari-hariku selama itu nampaknya membuatku semakin dewasa. Setelah dua tahun
bersama dengan teman sekelas yang super heboh, aku salah satu dari tujuh lelaki
tangguh diantara perempuan-perempuan hebat. Teh Ita, Teh Eca, Teh Illa, mereka
mungkin yang akan lebih kuingat. Bagaimana sikap dan sifat kami masih berasa
anak SMA, bercanda, dan berbicara seadanya. Dua tahun sisanya hanya aku dan teh
Ita yang berada dalam satu kelas setelah kami berempat berpisah kelas
konsentrasi. Mulai muncul perbedaan-perbedaan diantara semuanya, mulai lebih
dewasa, lebih bijak dalam bersikap, dan mulai memandang segala hal lebih
objektif.
Empat tahun yang mulai terasa lebih kuat
setelah sekarang sudah saatnya aku berpisah lagi dengan teman-teman satu
perjuangan itu. Ibeng, yang nampak elegan dari semester pertama, Ikbal yang
humanis dan sosialis, Fahmi yang begitu royal, Ahmad yang paling pendiam,
setidaknya kami berlima benar-benar tidak menyangka berhasil lulus. Jika
diingat-ingat lagi kami tidak pernah membayangkan akan secepat ini untuk
berpisah dari ruangan dan rumah yang kami huni bersama di bawah satu atap
selama empat tahun lamanya. Ingin rasanya kembali ke masa dimana yang kami
pikirkan hanya dengan apa kami makan, siapa yang masak nasi sore ini, mau
ngapaian malam ini, bagaimana lepas dari masalah kami dengan gebetan, haha,
lucu sekali masa-masa itu ketika kuingat kembali sekarang.
Aku merenung, aku berpikir, sekarang
bagaimana kami setelah kami lulus, apakah masih bisa bersama, bercanda tawa, dan
terus menghabiskan waktu yang kami rasa menyenangkan? Waktu memang kejam,
enggan kembali ke masa yang begitu indah. Sekarang saatnya kita berpisah kawan.
Dengan waktu yang tidak akan pernah kembali itu mari kita ciptakan jalan hidup
kita sendiri yang indah menurut kita. Yakinlah sosok dan kenangan bersama
kalian tidak akan pernah terlupakan, memori ini cukup kuat untuk diingat, kenangan
bersama kalian terlalu indah untuk terlupakan, dan ikatan kita sudah cukup
kokoh setelah kita bangun bersama dalam waktu empat tahun ini.
Aku doakan, kita sukses, bahagia, dan lebih barokah
setelah kita lulus. Salam hangat dariku, si wajah datar tanpa ekspresi ini.
0 komentar:
Posting Komentar